DLH Jepara Ajak Masyarakat Lebih Peduli Lingkungan Dengan Mengelola Sampah

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Jepara mengajak masyarakat untuk lebih bertanggung jawab dalam pengelolaan sampah dari rumah tangga.
Menurut Hermawan Oktavianto, kepala sektor Pertanahan dan Perlindungan Lingkungan Hidup di Kabupaten Jepara, dengan masuknya industri baru di kawasan tersebut, ada banyak perubahan yang terjadi tidak hanya pada ekonomi setempat tapi juga pada lingkungan hidup.
Menjaga lingkungan adalah tanggung jawab kita semua. Tanpa manajemen limbah yang baik, dampak dari industri seperti rumah makan, kos-kosan, dan perumahan dapat merusak ekosistem kita. Hermawan dari Tribunjateng mengingatkan tentang pentingnya pengelolaan limbah yang efektif untuk menjaga lingkungan tetap sehat.
Sebagai contoh, limbah domestik yang dibuang ke dalam sungai dapat menyebabkan pencemaran dan penurunan kualitas air. Hal ini berdampak besar pada kehidupan sehari-hari karena kita sangat membutuhkan air yang bersih dan sehat.
Dia mengatakan bahwa biota di lingkungan tersebut juga menghadapi ancaman kepunahan karena kehilangan habitatnya.
Berdasarkan Undang-undang nomor 39 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, limbah permukiman dan kegiatan usaha harus diolah dan tidak boleh langsung dibuang ke lingkungan. Ini adalah upaya untuk melindungi lingkungan dari dampak negatif limbah yang dapat mencemari dan merusaknya.
Menurut aturan yang berlaku, setiap rumah harus memiliki instalasi pengolahan air limbah (IPAL) biotank. Diharapkan bahwa akan ada hubungan harmonis antara lingkungan dan perusahaan, di mana ada kesadaran dan kepedulian dari kedua belah pihak. Hal ini sangat penting untuk menjaga kelestarian lingkungan sekitar kita.
Menurut DLH, setiap hari masyarakat di Kabupaten Jepara menghasilkan sekitar 400 ton sampah.
Untuk menghitung jumlah produksi sampah, kita perlu memperhatikan proyeksi penduduk yang kemudian dikalikan dengan angka rata-rata 0,5 kilogram sampah per orang per hari. Dengan demikian, dapat diestimasi berapa banyak sampah yang akan dihasilkan oleh populasi tertentu.
“Kita harus segera memikirkan langkah-langkah untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat,” katanya.
Hermawan berharap agar masyarakat yang tidak bertanggung jawab dapat lebih membantu dalam situasi ini.
Sebagai masyarakat yang peduli terhadap lingkungan, hal terpenting yang dapat dilakukan adalah menjaga kebersihan sungai di sekitar kita. Dengan memulai dari hal ini, kita dapat menciptakan dampak yang positif untuk lingkungan secara keseluruhan.
Menurutnya, meskipun dinas telah melakukan kampanye sosial, jika masyarakat tidak memiliki kesadaran yang cukup, maka program tersebut tidak akan terlaksana dengan baik.
Tujuan utamanya adalah menciptakan harmoni antara perusahaan dan lingkungan sekitar agar kedua hal tersebut dapat berkembang ke arah yang baik di masa depan.
Dalam pesannya, Hermawan menekankan pentingnya mengelola limbah dengan baik dalam setiap kegiatan usaha yang dilakukan.
Setiap perusahaan, baik besar maupun kecil, harus memiliki Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang efektif. Ini akan memastikan bahwa limbah yang dihasilkan tidak merusak lingkungan sekitar dan menciptakan dampak negatif bagi masyarakat sekitar.